Dunia game co-op makin hari makin kreatif. Setelah era Overcooked, Phasmophobia, hingga It Takes Two, kini hadir sebuah game indie yang siap bikin kamu dan teman-temanmu terjebak dalam kekacauan yang… menghibur. Namanya Chained Together—sebuah game platformer multipemain dengan satu ide sederhana: kamu dan rekanmu terikat rantai, dan harus melompat naik dari neraka menuju kebebasan.
Sebagai editor , benar-benar mengapresiasi bagaimana game kecil seperti ini bisa menghadirkan pengalaman kooperatif yang sangat intens, lucu, menegangkan, sekaligus menguji kesabaran. Chained Together mungkin terlihat simpel, tapi setelah kamu mainkan satu kali, kamu akan tahu: game ini bukan hanya soal ketangkasan, tapi juga soal kepercayaan, koordinasi, dan manajemen emosi.
Mari kita kupas apa yang membuat Chained Together begitu menonjol di antara game co-op lainnya, dan kenapa ini bisa jadi salah satu game party atau stream terfavorit tahun ini.
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya Mengenai Wisata Sulteng
Premis Singkat Tapi Gila: Terbangun di Neraka, Dirantai Bersama
Chained Together memulai premisnya tanpa basa-basi. Kamu dan maksimal tiga pemain lainnya (hingga 4 pemain total) terbangun di sebuah tempat yang sangat tidak bersahabat—neraka. Tak ada penjelasan panjang, tak ada sinematik sinematik, hanya satu hal yang pasti: kalian harus naik ke atas.
Tapi bukan itu saja masalahnya.
Kalian terikat satu sama lain dengan rantai—secara harfiah. Artinya:
- Kalau satu orang jatuh, yang lain ikut ketarik
- Kalau satu orang terlalu cepat, rantai akan menahan gerakan
- Kalau semua tidak kompak, siap-siap jatuh bareng ke bawah
Jadi, misi utama kalian adalah bekerja sama untuk memanjat berbagai struktur platforming secara vertikal sejauh mungkin, sampai akhirnya (jika beruntung dan tidak mental breakdown duluan) keluar dari neraka.
Gameplay: Platformer dengan Ketegangan Tanpa Ampun
Dari segi gameplay, Chained Together adalah 3D platformer physics-based yang sangat menuntut ketepatan gerak dan koordinasi. Kamu akan:
- Melompat dari satu platform ke platform lain
- Mendorong dan menarik rekan lewat rantai
- Menghindari jebakan dan benda bergerak
- Melatih refleks dan komunikasi dalam satu waktu
Fokus utama game ini bukan pada mekanik yang kompleks, tapi pada konsekuensi kesalahan kecil. Satu lompatan meleset? Kalian bisa tergelincir ke bawah puluhan meter. Satu pemain panik dan loncat duluan? Rantainya bisa bikin seluruh tim jatuh.
Kekacauan ini bukan bug—justru itulah intinya. Game ini memang didesain untuk menggabungkan kekompakan dan kekacauan.
Kontrol: Mudah Dipelajari, Sulit Dikuasai
Secara teknis, kontrol game ini cukup sederhana:
- Tombol lompat
- Arah gerak
- Interaksi ringan (kadang mendorong/menarik)
Tapi jangan tertipu. Fisika dalam game ini menuntut precise timing, apalagi saat rantai di antara pemain membuat gerakan jadi tidak stabil. Kamu harus:
- Mengatur jarak ideal antara satu pemain dan lainnya
- Menahan posisi saat teman melompat
- Komunikasi konstan agar tidak “nari-nari” di ujung platform
Kalau kamu pikir game ini bisa diselesaikan dengan diam dan main solo, kamu salah. Ini game untuk bicara, marah, ngakak, dan minta maaf.
Mode Permainan dan Tantangan
Chained Together memiliki beberapa mode yang bisa kamu pilih sebelum bermain:
- Normal Mode: Kamu bisa jatuh, tapi akan respawn di checkpoint-checkpoint tertentu
- Hardcore Mode: Satu jatuh, balik ke bawah
- Nightmare Mode: Tidak ada checkpoint. Satu salah, ulang dari awal.
- Single Player Mode: Untuk yang pengen merasakan neraka sendirian
Ada juga tantangan waktu dan skor tertinggi yang mendorong kamu untuk speedrun naik ke atas. Tapi percayalah, meski tanpa timer, tekanan game ini udah cukup bikin kamu stress. Apalagi kalau yang satu ngambek karena selalu jatuh duluan…
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya Mengenai Wisata Maluku
Visual dan Atmosfer: Sederhana Tapi Efektif
Secara visual, Chained Together tidak terlalu mengedepankan grafis detail. Gaya art-nya minimalis, low-poly, dan fokus pada kejelasan elemen platforming. Tapi meski simpel, dunia dalam game ini terasa:
- Penuh nuansa surreal
- Memiliki variasi tempat yang menarik (dari lava neraka, gua misterius, hingga tempat mekanik)
- Menyampaikan atmosfer ‘menekan tapi kocak’ yang tepat
Efek suara jatuh, ketegangan saat rantai meregang, hingga karakter yang saling tarik-menarik, semuanya dibuat cukup komikal dan tidak membebani. Cocok untuk gameplay stream atau party game.
Musik? Tenang dan misterius, tapi kamu mungkin tidak akan terlalu mendengar karena kebanyakan pemain akan sibuk saling teriak di voice chat.
Interaksi Sosial: Game yang Menguji Persahabatan
Kalau kamu main Chained Together sama teman-teman dekat, siap-siap:
- Ketawa bareng
- Frustrasi bareng
- Saling nyalahin
- Tapi akhirnya tetap bilang, “Ayo coba lagi, kita pasti bisa!”
Game ini cocok banget jadi alat uji kekompakan tim atau bahkan pasangan. Bisa juga jadi konten YouTube atau live streaming karena ekspresi pemain ketika jatuh atau nyaris lolos sangat menghibur.
Bahkan, ada komunitas yang bikin challenge tersendiri, seperti:
- Speedrun Nightmare Mode
- Naik tanpa ngomong sama sekali
- Naik sambil streaming reaksi tiap jatuh
Semua ini membuat Chained Together terasa seperti social experiment kecil dalam bentuk game.
Kelebihan dan Kekurangan
✅ Kelebihan:
- Ide sederhana, eksekusi sangat fun
- Co-op intens yang menghibur dan memicu kekompakan
- Visual bersih, performa ringan
- Mudah dimainkan siapa saja
- Cocok untuk streamer, party, hingga game bonding
- Update dan dukungan komunitas aktif
❌ Kekurangan:
- Tidak cocok untuk yang anti chaos atau perfeksionis
- Beberapa elemen platform bisa terasa RNG atau sulit dikontrol
- Kurang konten jangka panjang (sejauh ini fokus ke satu jalur naik)
- Single-player kurang menarik dibanding co-op
Apakah Game Ini Layak Dicoba?
Kalau kamu suka:
- Game co-op yang bikin panik dan ngakak
- Tantangan fisika yang absurd
- Momen “lu jatuh, gua ketarik!”
- Game simpel tapi intens
Maka Chained Together adalah wajib main.
Game ini tidak menawarkan dunia luas, sistem kompleks, atau cerita mendalam. Tapi ia menawarkan sesuatu yang sering kita cari dalam gaming: tawa, drama, dan pengalaman seru bareng orang lain.
Kesimpulan: Satu Rantai, Empat Takdir
Chained Together adalah bukti bahwa kesederhanaan bisa melahirkan keseruan luar biasa. Tanpa perlu grafis mewah atau cerita epik, game ini berhasil menciptakan momen-momen yang sulit dilupakan hanya lewat satu konsep: terikat bersama.
Di era game kompetitif dan solo grinding, Chained Together datang sebagai pengingat bahwa game itu soal kebersamaan. Bahkan jika itu berarti jatuh ke neraka… berkali-kali.
Jadi, pertanyaannya sekarang adalah:
Siapkah kamu percaya pada temanmu untuk jadi tumpuan saat kamu melompat? Atau justru kamu yang jadi penyebab semua jatuh ke bawah?
Cuma ada satu cara untuk tahu—mainkan Chained Together. Tapi jangan salahkan saya kalau akhirnya kamu marah sambil ketawa.